Transfer Factor: Suplemen Sistem Imun Terbaik
Bayangkan suatu sistem imun cerdas yang selalu siap menghadapi serangan berbagai macam penyakit dan mengalahkannya sebelum penyakit benar-benar membuat kerusakan didalam tubuh. Transfer Factor memungkinkan kondisi ini terjadi melalui kemampuannya yang istimewa yaitu dengan menciptakan respon imun yang kuat dan cepat.
Transfer Factor ditemukan tahun 1948 oleh Dr. H. Sherwood Lawrence pada saat beliau meneliiti tentang epidemi TBC, suatu penyakit yang sangat berbahaya waktu itu. Beliau menemukan bahwa respon imun dapat dipindahkan dari satu orang kepada orang lain melalui suntikan ekstrak leukosit (sel darah putih).
Pada tahun 1989, dua orang peneliti melengkapi dengan sesuatu yang kemudian dipatentkan yaitu pengekstrakan Transfer Factor dari kolostrum sapi, menghasilkan bentuk yang pekat. Rujukan patent tersebut ialah U.S. Patent 4,816,563.
Pada tahun 1999, efektivitas dan keamanan penggunaan Transfer Factor telah didukung begitu banyak kajian klinis di seluruh dunia. Para ilmuan mulai memahami secara mendalam terapi Transfer Factor dalam mewujudkan kesehatan untuk masa sekarang dan yang akan datang.
Untuk mendapatkan Transfer Factor yang murni, sekarang dapat dilakukan melalui penyempurnaan proses ekstraksi yang telah dipatenkan selama bertahun-tahun.
Berbeda dengan Herbal atau Vitamin dan Mineral, Transfer Factor masuk dalam kategori peningkat sistem imun yang benar-bebar berbeda, Transfer Factor benar-benar inovatif dan baru.
Para peneliti di Conrad D. Stephenson Laboratory for Research in Immunology di Denver, Colorado, yang telah bekerja dengan pasien yang memiliki sistem imun yang lemah, mengatakan bahwa “Transfer Factor telah menawarkan cara baru terapi molekul sistem imun bagi penderita penyakit tertentu yang mempunyai sel sistem imun yang tidak sempurna.”
“Penyakit kronis atau berulang-ulang, walaupun itu infeksi ringan adalah tanda bahwa sistem imunnya lemah. Menguatkan sistem imun adalah langkah paling penting untuk mewujudkan pertahanan terhadap penyakit dan mengurangi mudahnya terserang infeksi, flu dan kanker.”
Murray, N.D. dan Joseph Pizzorno, N.D. ( ENCYCLOPEDIA OF NATURAL MEDICINE)